Tubuh yang tinggi dan ideal merupakan idaman semua orang. Namun, ada sebagian orang yang tidak menerima tubuh yang tinggi karena genetika dari orang anyir tanah nya tidak tinggi. Apakah benar genetika berpengaruh terhadap tinggi tubuh ? Berikut pembahasan Seputar Pengaruh Genetika Terhadap Tinggi Badan
Mungkin kita sering mendengar ucapan “Wajar saja kamu bertubuh pendek, karena bapak ibumu juga orangnya kecil, jadi kamu memang keturunan pendek”. Banyak orang yang meyakini bahwa tinggi tubuh disebabkan oleh faktor keturunan (genetika)
Penelitian dari Genetic Investigation of Anthropometric Traits (GIANT) Consortium, Boston, Amerika yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan perkembangan kajian di kalangan peneliti biologi tinggi badan. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics pada awal Oktober 2014 itu menjelaskan bahwa faktor genetika mensugesti tinggi tubuh sebesar 20%.
Seputar Pengaruh Genetika Terhadap Tinggi Badan. Para peneliti GIANT, yang berjumlah ratusan, menganalisis data dari 252.288 genom manusia. Mereka memeriksa sekitar dua juta varian umum. Kemudian jumlah tersebut mengerucut menjadi 697 (dalam 424 wilayah gen) yang terkait dengan tinggi badan.
Penelitian para ahli tersebut menjadi bukti bahwa memang ada imbas genetika terhadap tinggi badan, akan tetapi hanya 20% saja. Kenyataanya banyak anak yang tumbuh tinggi, padahal orangtuanya pendek semua. Genetik memang mensugesti tinggi tubuh seseorang, namun ada faktor lain yang sangat berpengaruh mensugesti adalah nutrisi, hormon, lingkungan dan acara fisik. Pendeknya orangtua juga belum tentu karena secara genetik pendek, sangat mungkin pendeknya orangtua-orangtua kita terjadi karena dulunya pernah mengalami kurang gizi ketika masa pertumbuhan.
Kita mungkin sering mendengar dongeng dari para orangtua atau kakek nenek yang dilahirkan pada masa penjajahan dengan kondisi ekonomi yang sulit namun bersaudara banyak. Keluarga harus menghemat apapun termasuk kuliner biar mampu bertahan hidup. Jika keluarga itu punya satu butir telur contohnya akan dibagi sejumlah anggota keluarga yang ada. Seiring berjalannya waktu, kehidupan ekonomi semakin membaik sehingga generasi selanjutnya menerima gizi dan nutrisi yang lebih baik sehingga kita mampu melihat bahwa tinggi tubuh kita lebih tinggi dibanding orang anyir tanah dan nenek kita.
Faktor nutrisi justru sangat mensugesti pertumbuhan dibandingkan faktor lainnya. Bangsa Jepang, misalnya, saat Jepang menjadi negara maju, rata-rata tinggi badannya sudah berubah. Potensi genetik jika ditambah dengan faktor gizi dan lingkungan yang baik mirip yang dialami bangsa Jepang, karenanya akan positif. Ini penting biar kita tetap berusaha untuk memperbaiki asupan nutrisi belum cukup umur kita.
Beberapa nutrisi peninggi badan yang penting untuk dikonsumsi anak anak dalam pertumbuhan yakni kalsium, protein, zinc serta berbagai macam aneka mineral lainnya. Sumber kalsium alami yang disarankan yakni dengan konsumsi susu, keju, yogurt, gandum, kacang merah, ikan salmon, ikan sarden, dan aneka biji bijian lainnya. Dengan mencukupi nutrisi yang lebih baik tinggi tubuh yang lebih baik juga akan didapatkan oleh anak anak dalam masa pertumbuhan.
Seputar Dampak Genetika Terhadap Tinggi Badan
Related Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments